Senin, 11 Oktober 2010

MEDIS MODERN menopang SISTEM DAJJAL

Ahmad Thomson menulis dalam bukunya Sistem Dajjal bahwa aspek medis modern termasuk salah satu pilar yang menopang beroperasinya Sistem Dajjal. Coba perhatikan cuplikan tulisan beliau di bawah ini:




”Selama lima puluh tahun terakhir, sistem rumah sakit kafir termasuk salah satu bagian yang penting dalam proses produsen-konsumen. Sistem ini didirikan untuk menjaga kesehatan masyarakat agar selalu siap bekerja. Padahal justru akibat cara hidup masyarakat yang wajib berpijak pada tata-cara proses produsen-konsumen, maka muncul berbagai penyakit. Sistem kafir, yaitu sistem Dajjal, menciptakan penyakit-penyakitnya sendiri, dengan demikian menciptakan kerja bagi mereka yang bekerja di sistem rumah sakit.



Sistem rumah sakit dijalankan bak sebuah bisnis. Semua orang diupah untuk pekerjaannya. Banyak sekali orang yang menggantungkan kelangsungan hidupnya pada sakitnya orang lain – dan dengan cara hidup yang mau tak mau muncul dan berkembang akibat cara kerja negara produsen-konsumen modern, maka terjaminlah pasokan orang sakit dalam jumlah yang sangat besar, cukup untuk menyibukkan dan melestarikan bisnis sistem rumah sakit, sekaligus menjamin adanya pekerjaan yang langgeng dan menguntungkan bagi begitu banyak bisnis terkait lainnya, yang memasok peralatan dan obat-obatan ke rumah sakit-rumah sakit dan dokter-dokter.”



Jadi, sistem medis modern pada hakikatnya berdiri di atas fondasi faham materialisme. Ia merupakan sebuah bisnis yang beroperasi dengan proses produsen-konsumen. Sistem medis modern sejatinya tidak bermaksud untuk benar-benar menyembuhkan masyarakat dari berbagai penyakit yang mereka derita. Ia mengandalkan obat-obatan kimiawi yang sesungguhnya dibuat dari zat-zat toxic (racun) yang malah menimbulkan berbagai problem baru bila dikonsumsi pasien. Perhatikan lebih lanjut tulisan Ahmad Thomson berikut ini:



”Sebagaimana sistem pabrik dan sistem pendidikan kafir, sistem medis kafir dijalankan bak sebuah bisnis. Sistem medis kafir tak begitu peduli pada penyembuhan dan apa yang bermanfaat atau tidak. Bahkan merupakan sebuah bisnis besar bagi perusahaan-perusahaan farmasi yang memasok obat-obatan dan peralatannya, seraya memelihara beribu-ribu pekerja yang dikaryakan untuk menambal para pasien, agar mereka pun bisa dikaryakan. Kini, kita lebih sering mendengar mahasiswa kedokteran berbicara mengenai gaji-gaji besar yang mereka cita-citakan – apabila telah lulus ujian dan mendapat secarik kertas – dibanding dengan berbicara mengenai cita-cita mereka untuk menyembuhkan banyak manusia, atau berbicara mengenai bagaimana cara mencapai penyembuhan tersebut.”



Oleh karena itu kita sangat heran melihat bagaimana para dokter medis modern begitu royal menulis resep berupa antibiotik kelas berat bagi para pasiennya. Namun bilamana anak atau keluarganya sendiri yang sakit sang dokter sedapat mungkin menghindari memberikan antibiotik kepada mereka. Sebab sesungguhnya ia sangat mengerti betapa berbahayanya zat-zat yang terkandung di dalam antibiotik tadi. Sehingga Ahmad Thomson selanjutnya menulis:



”Nabi Muhammad pernah menerima kiriman abat-obatan mahal dari Mesir. Beliau mengembalikannya beserta sebuah pesan yang menyatakan bahwa cara hidup beliau adalah obat dan pengobatan yang terbaik. Begitu sempurnanya keseimbangan hidup beliau, sehingga beliau hanya pernah menderita sakit ketika ada yang berusaha meracuni makanan beliau atau berusaha menyihir beliau. Nabi Muhammad saw bersabda bahwa bila hati baik maka seluruh tubuh akan baik, dan bila hati rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh.”



Di samping itu kita juga tahu bahwa bentuk pengobatan cara Nabi ialah mengkonsumsi zat-zat natural dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan (herbal) seperti habbatus-sauda (jintan hitam) atau aneka madu serta hijamah (berbekam). Sangat kontras dengan medis modern yang mengandalkan obat-obatan kimiawi yang banyak mengandung side-effects yang sangat berpotensi merusak ginjal, lever dan pada akhirnya jantung.



Mindset umat manusia sangat diarahkan untuk bergantung kepada sistem medis modern. Sedikit-sedikit pergi ke dokter manakala sakit. Sedikit-sedikit minum obat analgesik begitu pusing atau demam. Pada saat yang bersamaan para pekerja medis modern itu telah di-brain-wash untuk memandang sebelah mata akan Thibbun-Nabawy (sistem pengobatan ala Rasulullah). Para dokter ditanamkan kecurigaan dan kesangsian mereka akan praktek berbekam ala Nabi, misalnya. Kalaulah yang ragu dan sangsi dari kalangan dokter non-muslim kita masih bisa maklumi. Tapi yang jadi masalah disini ialah keraguan yang muncul dari para dokter muslim bahkan sering hadir di pengajian...! Sungguh dahsyat rangkaian fitnah yang merebak sebelum datangnya puncak fitnah, yakni Dajjal.



Ya Allah kami berlindung kepadaMu dari rangkaian fitnah yang merebak sebelum datangnya puncak fitnah, yaitu Dajjal. Ya Allah tunjuki kami jalan-jalan keluar dari setiap fitnah yang datang menggoda hidup kami. Amin ya Rabb.

6 komentar:

  1. jazakillah...sangat mirip dengan tulisan ustadz ihsan ya...

    BalasHapus
  2. Siapapun yang sekolah kedokteran akan tau bahwa obat kimia farma itu adalah toxin bg anatomi manusia,hewan mamalia bahkan tumbuhan. Kenyataannya gmn..ya bgnilah indonesia. Jangankan ttg bahaya obat kimia bg tubuh(dr dokter manapun/siapapun),tumbuhan padi saja beda banget antara Beras Organik(dr bibit awal hingga panen tdk disentuh pupuk kimia apapun) dg Beras non organik(dipupuk kimia sperti ZA/Urea/apapun)..trus kenyataannya tindakan pemerintah gimana?????????????? Mnkin scara psikologis ada benarnya dg brkata maklum indonesia negara bekas jajahan..mentalnyapun bisa kt lihat..dari dulu masyarakat sdh tau,beli obat dg resep dokter itu jauh banget dg harga sebenarnya..masyarakat jg sudah tau memang ada kerjasama dokter dg kimiafarma yakni stiap resep yg ia tulis ada bonus/fee yg kan masuk ke Rek.Bank para dokter..aplg ada kontrak dg obat trtntu...itu lagu lama...sampai kapan orang sakit akn ditindas bgtu dg system medis yg ada..sampai kapan???? Dinegara trtentu seorng dokter kurang tepat(bukan salah)mmeberi resep sj bisa dituntut..nah dinegeri kita???????

    BalasHapus
  3. Tentang kwalitas Vitamin/Herbal/antioxidant/Molekul apapun maka pahami NK(berapa)+RAA(berapa)+Dalton(?)+Cara Kerjanya(gmn)+Medical Trial/Methodological letternya(ada gak????)...biar tidak setengah2 belajarnya.

    BalasHapus
  4. Lap manapun bs mmbuktikan Beras Non Organik(Tumbuh trus panen dg pupuk kimia)itu POTENSI BAGI DIABETES...kalo ada yg nanyak kenapa Distributor Pupuk Kimia masih ada..ya tanyak aja Produsennya atau instansi trkait. Trus yg kan disalahkn siapa..?????? PR bg siapapun trutama Pemerintah!!!

    BalasHapus
  5. Sy ingin tau makna teroris yg sebenarnya itu bagaimana(pd manusia/hewan/lingkungan/appn)???

    BalasHapus
  6. dhoharol fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aidin nas(i)

    liyudziqohum ba'dhol-ladzi 'amilu la'al-lahum yarji'un(a)

    Telah tampak kerusakan dai darat dan di laut disebabkan perbuatan
    tangan manusia.

    (Alloh menghendaki) agar mereka merasakan sebagian dari akibat
    perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

    (QS 30 Ar Rum ayat 41)

    BalasHapus